Selasa, 29 Januari 2013

MENERAPKAN PRINSIP SENI GRAFIS

Prinsip-prinsip Seni Grafis : 1. Kesatuan (unity)  Kesatuan merupakan suatu cara untuk menggabungkan dan menyatukan unsur-unsur visual yang ditata sesuai dengan konsep ide pencipta dalam desain menjadi bentuk media grafis.  Antara unsur-unsur tersendiri yang kesemuanya akan membentuk wujud sarana informasi visual yang menjadi kesan satu kesatuan.
 Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan
karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai . 2. Keteraturan / keseimbangan  Keteraturan unsur-unsur visual yang ditata sehingga menjadi tertata dalam satu bentuk media grafis.  Teraturnya tatanan unsur visual akan membuahkan kesan pandangan yang bulat dan optimal.
 Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah.
Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
3. Keragaman  Unsur-unsur yang ditata agar tampak lebih bermakna, tidak hambar, dan tidak membosankan.  Secara keseluruhan, obyek yang ditampilkan saling dukung dan saling ngait yang menguntungkan
7
4. Komunikatif  Segi komunikatif pada grafis komunikasi harus sangat diperhatikan. Bila karya kurang komunikatif, berarti karya tersebut tidak berhasil, atau sesuatu yang diinformasikan kepada kalayak / masyarakat (audience) tidak akan sampai.  Agar grafis komunikasi bisa sampai ke kalayak, maka harus memperhatikan segmen yang dibidik sebagai sasaran. 5. Proporsi (Perbandingan)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
Dengan mempelajari nirmana, seseorang diharapkan akan memiliki pengertian, dapat mengasah ketrampilan, dan mempertajam kepekaan terhadap segala sesuatu yang menyangkut dunia desain. Bahkan tipografi juga akan dikembangkan dari nirmana. Oleh karena itu, nirmana wajib dipelajari dengan melakukan banyak latihan secara continyu untuk dapat menghayati seni rupa dan seni desain dengan baik. Bahkan mungkin di saat mempelajarinya akan terambah pula pula cabang seni yang lain. Di dalam nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa dan desain melalui tahap-tahap yang sangat mendasar. Desain dikembangkan dari seni rupa. Sehingga yang dipelajari pada awalnya akan menyerupai.
5 Unsur seni sangat penting dalam pembentukan komposisi estetis secara tepat. 5 Unsur seni tersebut adalah :
1. Garis (Line) Garis adalah sekumpulan titik yang berdampingan secara memanjang dan memanjang dan memiliki dua buah ujung. Garis tidak seperti yang dilihat mata atau penglihatan. Pada dasarnya garis adalah ilusi optic, yang tercipta karena perbedaanwarna, jarak, dan cahaya. Garis dalam desain grafis dibagi menjadi : a. vertikal, b. horisontal, c. diagonal, d. Kurva e.
a. Garis Lurus (horizontal)
Garis lurus atau garis horizontal memberi kesan sugesti kesenangan atau sesuatu yang bergerak
b. Garis Tegak Lurus (Vertikal)
Garis vertikal atau garis tegak lurus memberi kesan stabilitas, kekuatan dan kemegahan.
8
c. Garis miring (diagonal)
Garis diagonal atau garis miring memberi kesan sesuatu yang bergerak, dinamis, keadaan yang tidak stabil.
d. Garis melengkung (kurva)
Garis kurva atau garis melengkung memberi kesan kehalusan dan keanggunan.
Macam-macam garis
Garis mempunyai beberapa macam gaya atau style, antara lain :
a. Garis lurus, yaitu garis tanpa jeda penuh.
b. Garis dot, yaitu garis terbentuk dari rangkaian dot yang tersusun memanjang.
c. Garis-garis dash yaitu garis yang terbentuk dari rangkaian dash yang tersusun memanjang.
d. Garis-garis dash dot yaitu garis-garis yang terbentuk dari rangkaian dash dan dot.
e. Garis Kaligrafi yaitu garis yang berbentuk kuas kaligrafi.
f. Garis Artistik yaitu garis yang tersusun secara khusus dan tidak terikat pada konversi yang berlaku sehingga mengesankan citra artistik.
Fungsi Garis
 Memisahkan posisi antara elemen grafis yang memiliki fungsi yang berlainan.
 Memisahkan rubrik atau penunjuk bagian tertentu yang menjadi penjelasan berita
2. Bentuk
Bentuk merupakan suatu bidang yang ada karena dibatasi oleh sebuah kontur atau garis dan atau dibatasi oleh warna yang berbeda atau oleh perbedaan dalam pencahayaan, gelap terang, arsiran atau disebabkan adanya tekstur tertentu.
Unsur dasar bentuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar